Membangun Kreativitas Bahasa melalui Konten Digital
Oleh:
Sri Handayani
(Guru SMA IT Al Ittihad Pekanbaru)
Tidak dapat dimungkiri, kehadiran perangkat canggih saat ini telah melahirkan teknologi digital berbasis informasi yang dapat dikendalikan secara otomatis sehingga mempermudah aktivitas. Kondisi penyebaran informasi hari ini, buku bukanlah satu-satunya sumber. Media masa pun bukan satu-satunya pembuat berita. Kemajuan penyebaran teknologi informasi sudah merambah pada media-media sosial dengan berbagai fitur dan tampilan menarik.
Welsch and Fischer (2016) menyatakan bahwa revolusi industri 4.0 berdampak pada berkembangnya berbagai bidang sebagai konsekuensi dari adanya penemuan teknologi terbaru seperti desain perangkat lunak tertentu. Salah satu bentuk perkembangan revolusi industri 4.0 membawa perkembangan dunia mengarah pada kemajuan yang unggul dan kreatif. Hal ini tentu memunculkan harapan agar teknologi dapat meningkatkan keterampilan dalam berkomunikasi, berpikir kritis, kreatif, dan sikap terbuka terdap hal baru, tidak terkecuali pada aspek bahasa.
Bahasa merupakan sarana manusia memperoleh pemahaman dan ilmu pengetahuan. Sebagai simbol sebuah pemahaman, bahasa memungkinkan manusia memahami apa yang ada di sekitarnya. Gencarnya perkembangan teknologi informasi memunculkan tren-tren bahasa baru di masyarakat. Meskipun demikian, perkembangan tersebut diharapkan tidak menghilangkan eksistensi penggunaan bahasa Indonesia, sebagaimana telah dikukuhkannya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan pada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 lalu. Hal ini dapat dijadikan sebagai penguat kedudukan bahasa Indonesia di tengah penggunaannya yang semakin meningkat mengikuti perkembangan teknologi, baik sebagai bahasa komunikasi secara verbal, maupun bahasa komunikasi secara tertulis.
Salah satu bentuk komunikasi yang sedang populer pada era digital ini adalah perkembangan konten. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konten adalah informasi yang tersedia melalui media atau produk elektronik. Implementasi teknologi pada revolusi industri 4.0 juga mendukung aktivitas distribusi konten digital. Sederhananya, konten digital merupakan informasi dengan beragam format baik teks atau tulisan, gambar, video, audio maupun kombinasinya yang diubah oleh mesin pembaca ke dalam bentuk kode sehingga dapat dibaca, ditampilkan atau dimainkan oleh mesin digital dan mudah dikirim melalui media-media digital. Selanjutnya, perkembangan konten digital ini tentu memberikan dampak positif terhadap perkembangan bahasa sebgai penyampai informasi kepada khalayak.
Penerapan Konten Digital
Pesatnya perkembangan teknologi, saat ini kita dimanjakan dengan sajian informasi serba menarik dan kemudahan akses melalui berbagai jenis media. Jika dulu dalam berkomunikasi harus melakukan pertemuan tatap muka atau menuliskannya melalui surat yang memiliki jangkauan waktu jawab lama, saat ini hanya dengan satu klik kita dapat mengetahui informasi dari berbagai belahan dunia. Tampilan informasi tersebut pun tak kalah canggih, persis seperti kondisi yang sebenarnya dengan memadukan gambar dan audio secara bersamaan. Salah satu contohnya adalah tren menjelaskan suatu hal yang rumit dengan infografik yang memadukan gambar dan informasi tertulis.
Di bidang kewirausahaan, generasi milenial bahkan sudah mengembangkan kreativitas informasi produk atau promosi dengan konten digital melalui media sosial seperti Youtube, Facebook, Instagram, Telegram, dan media serupa lain yang dianggap jauh lebih menarik daripada sekadar tulisan pada pamflet, spanduk, atau brosur. Hal ini sesuai dengan konsep society 5.0 yang digagas pemerintah Jepang untuk mempersiapkan masyarakat yang dapat menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial dengan memanfaatkan berbagai inovasi yang lahir di era revolusi industri 4.0.
Jung dalam Sugiono (2020) menyatakan proses penciptaan konten digital dalam society
5.0 menekankan pada kemampuan teknologi dalam membangun jejaring dengan berbagai pengguna sehingga suatu produk/konten dapat tercipta dari kreativitas dan inovasi secara kolektif untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Dalam hal ini tentunya kita sebagai pembuat konten dituntut menjadi pribadi yang melek teknologi, kreatif, dan inovatif sehingga mampu mengimplementasikan informasi dalam berbagai bentuk konten digital menarik dan tepat sasaran.
Kreativitas Bahasa dalam Industri Konten Digital
Perkembangan internet pada saat ini juga dapat mempercepat perkembangan kosakata dan bahasa. Gee dan Hayes (2016) menyatakan bahwa media digital dengan cepat memengaruhi penggunaan bahasa yang bervariasi antarragam: formal dan informal, small talk dan big talk, social bonding dan social distance. Beberapa waktu yang lalu, kita masih terbiasa menggunakan bahasa tulis yang panjang dalam menyampaikan informasi dengan ilustrasi gambar yang minim sehingga kurang menarik. Seiring berjalannya waktu, perkembangan internet memengaruhi kreativitas berbahasa sebagaimana sifat yakni produktif, mampu menghasilkan istilah secara terus-menerus.
Dalam industri konten, menurut Okky Mandasary dalam Webinar Indonesia Literacy Fest 2021, dunia hari ini digerakkan oleh cerita, narasi, teks yang sengaja diproduksi, didistribusikan, untuk kemudian dikonsumsi masyarakat. Salah satu bentuk konten-konten narasi tersebut bisa kita temui pada laman media sosial Instagram. Kita dapat melihat betapa menarik dan kreatifnya penyampaian sebuah informasi melalui satu halaman saja, padahal jika dituliskan melalui bahasa tulis formal, bisa jadi informasi tersebut membutuhkan beberapa kalimat dalam penyampaiannya.
Pada laman media sosial, setiap individu dapat menyampaikan informasi dengan variasi-variasi tertentu. Meski kadang tidak disampaikan secara gamblang maksud dari isi konten, tetapi pembaca digiring untuk memahami isi konten sesuai ilustrasi pendukung. Peran kreativitas berbahasa menjadi penting dalam hal ini. Cara dalam menyampaikan informasi secara menarik, tidak monoton, dan terkesan kaku dengan deretan tulisan yang panjang menjadi penting. Hal ini menjadi catatan dan daya tarik tersendiri bagi generasi mileneal saat ini yang lebih menyukai informasi singkat dan ringkas yang didukung ilustrasi gambar atau video.
Berdasarkan pemaparan tersebut, jelaslah bahwa perkembangan teknologi digital dapat dimanfaatkan sebagai penunjang kreativitas berbahasa. Melalui konten-konten digital, kita dapat menyampaikan informasi dengan lebih menarik, ringkas, dan tidak membosankan. Tentunya penyebaran informasi melalui konten ini tetap harus menjadi perhatian kita bersama agar penggunaan dan kreativitas bahasa yang berkembang tetap sarat dengan adab, makna, serta nilai-nilai ketimuran bangsa Indonesia.
Komentar