Siaran Pers
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Nomor: 404/sipers/A6/VIII/2024
Kemendikbudristek Perkuat Komunitas Sastra di Indonesia dengan Bantuan Pemerintah
Jakarta, 28 Agustus 2024 – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung sektor kebahasaan dan kesastraan dengan mengadakan kegiatan Pembekalan Calon Penerima Bantuan Pemerintah (Banpem) Bidang Kebahasaan dan Kesastraan Tahun 2024 Periode II. Kegiatan ini diselenggarakan dari tanggal 26 hingga 30 Agustus 2024 di Hotel Gran Melia, Jakarta. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pemahaman dan panduan kepada calon penerima banpem tentang tata cara pengelolaan dana bantuan yang efektif dan akuntabel. Kegiatan ini diharapkan mampu mempersiapkan calon penerima banpem dalam menjalankan program-program kesastraan sesuai dengan yang telah direncanakan dan sesuai dengan program Badan Bahasa sehingga dapat memberikan dampak yang signifikan bagi perkembangan sastra di Indonesia.
Program pemberian banpem ini merupakan bagian dari inisiatif pemerintah dalam rangka mendukung komunitas sastra yang telah berkontribusi dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan di daerah. Program ini juga merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk memperkuat keberadaan dan peran komunitas sastra di tengah masyarakat, terutama dalam menghadapi tantangan globalisasi yang makin kompleks. Dengan adanya pemberian banpem ini, pemerintah berharap agar komunitas sastra dapat memanfaatkan bantuan yang diberikan dengan sebaik-baiknya sehingga karya-karya sastra yang dihasilkan dapat terus hidup dan berkembang. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas karya sastra Indonesia sehingga mampu bersaing di kancah internasional.
Dalam laporannya, Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Imam Budi Utomo, menyampaikan bahwa kegiatan pembekalan yang diselenggarakan sebagai bagian dari proses pemberian bantuan kepada komunitas sastra ini adalah agar para komunitas dapat melaksanakan dan melaporkan kegiatannya dengan lebih akuntabel dan berkualitas. Setelah melalui tahap verifikasi berkas dan penjurian, hanya 43 komunitas sastra dan 51 sastrawan yang lulus penilaian dewan juri di tahap II ini. Verifikasi berkas dan penjurian memang sangat ketat sehingga komunitas dan para sastrawan yang hadir di Jakarta ini adalah komunitas dan para sastrawan terpilih,” ujarnya.
“Kegiatan pembekalan ini dihadiri oleh ketua dan bendahara komunitas sastra serta sastrawan dari seluruh penjuru tanah air, mulai dari Papua hingga Aceh Darussalam. Para sastrawan penerima penghargaan, baik pada tahap pertama maupun tahap kedua ini kami harapkan bisa mengumpulkan karya kreatif, baik puisi maupun prosa, yang akan kami antologikan sebagai karya yang merupakan legasi kita semua terhadap program yang mendapat apresiasi berbagai pihak,” lanjutnya, seraya mengimbau para sastrawan untuk bisa meramaikan jagat maya (platform berbagai media sosial) dan jagat nyata dengan tulisan atau berita tentang banpem komunitas sastra ini.
Kegiatan pembekalan ini diikuti oleh 43 komunitas sastra (tiap-tiap komunitas diwakili oleh ketua dan bendahara) dan 51 sastrawan yang telah lulus seleksi sebagai calon penerima bantuan pemerintah untuk periode kedua tahun 2024. Proses seleksi dilakukan dengan sangat ketat, mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk kontribusi nyata para peserta dalam dunia sastra, potensi pengembangan program yang diajukan, serta dampak yang diharapkan dari pelaksanaan program tersebut. Para peserta berasal dari berbagai daerah di Indonesia, yang mewakili keberagaman budaya dan bahasa di nusantara. Kehadiran mereka dalam kegiatan ini menunjukkan komitmen kuat dari para sastrawan dan komunitas sastra dalam melestarikan dan mengembangkan sastra Indonesia.
Selama lima hari pelaksanaan kegiatan, peserta akan dibekali dengan berbagai materi penting yang berkaitan dengan tata kelola dana bantuan pemerintah. Materi-materi tersebut meliputi aturan keuangan, perpajakan, serta mekanisme pelaksanaan anggaran yang harus dipatuhi oleh para penerima bantuan. Pemahaman yang baik terhadap materi ini sangat penting untuk memastikan bahwa dana yang diberikan dapat dikelola secara transparan dan akuntabel. Para narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan ini merupakan ahli di bidangnya, termasuk dari Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan, serta Inspektorat Jenderal Kemendikbudristek, yang akan memberikan panduan serta berbagai permasalahan pengelolaan anggaran dari para peserta.
Selain mendapatkan materi tentang tata kelola keuangan, kegiatan ini juga menjadi kesempatan bagi para calon penerima banpem untuk berinteraksi langsung dengan pihak penyelenggara. Interaksi ini diharapkan dapat membuka ruang diskusi yang konstruktif mengenai program-program yang akan dijalankan oleh para penerima banpem. Melalui diskusi ini, para peserta dapat menyampaikan ide-ide kreatif mereka serta berdialog mengenai kendala-kendala yang mungkin dihadapi selama pelaksanaan program. Hal ini penting untuk memastikan bahwa setiap program yang dijalankan dapat memberikan hasil yang maksimal dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Kepala Badan Bahasa sekaligus Plt. Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, E. Aminudin Aziz, dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih, khususnya kepeda sastrawan senior yang sudah menyempatkan untuk hadir di acara ini. “Sejak 2020 ketika menjabat sebagai Kepala Badan Bahasa ada satu ungkapan yang selalu saya ingat, yakni, unjuk nurani para sastrawan yang menyampaikan langsung kepada saya, bahwa negara kurang perhatian terhadap sastrawan. Oleh karena itu, kami menginisiasi banpem untuk para pegiat sastra dan literasi ini, melalui jalan yang tidak mudah karena memerlukan persetujuan dari Kementerian Keuangan dan Bappenas. Selama hampir dua tahun kami berdiskusi untuk program Bantuan Pemerintah ini,” ujarnya.
“Tahun 2023 adalah pertama kali kami dapat memberikan bantuan pemerintah dalam dua bentuk. Pertama, yaitu apresiasi kepada sastrawan yang sudah 40 tahun berkarya dan masih terus berkarya. Kedua, adalah fasilitasi bagi komunitas sastra. Tahun ini, Komunitas yang mengajukan banpem cukup dengan menyertakan surat dari kepala desa atau kelurahan dan disahkan oleh camat sehingga dapat dikatakan proses untuk tahun ini relatif lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya yang harus menyertakan bukti berupa akta notaris. Dalam banpem kita berada dalam konsep berpikir tiga tepat, yakni tepat sasaran, tepat aturan, dan tepat guna. Tepat sasaran berarti penerima banpem ini adalah betul-betul mereka yang berhak menerimanya. Selanjutnya, tepat aturan berarti segala hal terkait administratif perlu dipenuhi oleh calon penerima banpem. Sementara itu, tepat guna bermakna bantuan ini digunakan untuk pengembangan kreativitas di komunitas dan untuk perseorangan digunakan untuk tetap berkarya,” pungkasnya.
Kegiatan Pembekalan Calon Penerima Bantuan Pemerintah Bidang Kebahasaan dan Kesastraan
Kegiatan pembekalan banpem ditujukan kepada komunitas sastra yang mendapatkan bantuan fasilitasi dengan mengikuti sesi diskusi yang membahas secara rinci tentang mekanisme pelaksanaan bantuan, termasuk langkah-langkah yang harus diambil untuk memastikan keberhasilan program. Diskusi ini juga mencakup pembahasan mengenai bagaimana cara memaksimalkan penggunaan dana yang telah diberikan agar dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pengembangan sastra di Indonesia. Para peserta diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menggali lebih dalam tentang semua aspek teknis yang berkaitan dengan pengelolaan banpem.
Dalam kegiatan ini diagendakan pembagian pendamping pusat yang akan membantu komunitas dalam pelaksanaan program, serta diskusi kelompok yang dirancang untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang yang mungkin dihadapi oleh masing-masing komunitas. Diskusi ini juga akan menjadi ajang bagi para komunitas untuk berbagi pengalaman dan strategi dalam menjalankan program-program kesastraan di daerah mereka masing-masing. Dengan adanya pendampingan dan diskusi kelompok ini, diharapkan setiap komunitas sastra dapat menjalankan program mereka dengan lebih efektif dan efisien.
Pada puncak acara pembekalan yang berlangsung pada 27 Agustus 2024 dilakukan penandatanganan dokumen penyaluran banpem. Penandatanganan ini merupakan momen penting yang menandai dimulainya secara resmi pelaksanaan program oleh para penerima banpem. Selain itu, dilakukan penyerahan bantuan secara simbolis oleh Kepala Badan Bahasa kepada perwakilan komunitas sastra dan perseorangan (sastrawan). Penyerahan ini diharapkan menjadi awal dari perjalanan yang produktif bagi para penerima bantuan dalam merealisasikan program-program yang telah mereka rancang.
Kegiatan pembekalan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang nyata dalam memperkuat peran komunitas sastra di Indonesia. Bantuan yang diberikan tidak hanya bertujuan untuk mendukung kegiatan kesastraan yang sudah ada, tetapi juga untuk mendorong lahirnya karya-karya sastra baru yang berkualitas dan dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Karya-karya tersebut diharapkan dapat memperkaya khazanah sastra Indonesia serta menginspirasi generasi muda untuk terus berkarya. Dengan demikian, kegiatan ini dapat mendorong pertumbuhan dan perkembangan dunia sastra di Indonesia.
Seluruh calon penerima banpem diharapkan telah siap untuk melaksanakan program-program yang telah mereka rancang dengan baik. Mereka juga diharapkan mematuhi semua aturan dan ketentuan yang telah disampaikan selama pembekalan. Pemerintah akan terus memantau pelaksanaan program ini untuk memastikan bahwa semua dana yang telah diberikan dapat memberikan manfaat yang maksimal. Program ini juga menjadi bukti nyata bahwa pemerintah serius dalam mendukung kemajuan sastra dan kebudayaan di Indonesia.
Badan Bahasa berkomitmen untuk terus memberikan dukungan dan fasilitas yang diperlukan bagi komunitas sastra dan sastrawan di seluruh Indonesia. Program ini merupakan salah satu bentuk komitmen Badan Bahasa untuk memberikan dukungan nyata kepada para sastrawan dan komunitas sastra di seluruh Indonesia dan diharapkan dapat menciptakan sinergisitas antara pemerintah dan para sastrawan serta komunitas dalam memajukan sastra Indonesia, serta sebagai bukti bahwa negara hadir di tengah-tengah masyarakat.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
Komentar